SANTRI : Suatu ikatan, Andalan umat beriman, Namanya kebanggaan, Tidurnya full Sunnah Rosul panutan, Ramai-ramai di kala makan, Ilmunya diamalkan.
Hidup di dunia ini sekejap tapi berkonsekuensi, jangan karena mencari kenikmatan sesaat, kita menderita berkepanjangan, hidup bukan untuk hidup, tetapi untuk yang ‘Maha Hidup’. Hidup bukan untuk mati, tetapi justru mati itulah permulaan hidup sejati.
Pribadi Santri Sejati : Allah tujuannya, Rosulullah teladannya, Syari’at Allah pedomannya, dunia Surga baginya sebelum Surga, bumi masjid baginya, kamar, kelas, rumah, kantor, hotel; mushola baginya, meja kursi, lantai kamar, tempat ia berpinjak hamparan sajadah baginya, pesantren ‘penjara suci’ baginya, Kyai, ustadz, ustadzah laksana orang tuanya, kakak kelas menjadi kakaknya, teman sekelas menjadi kawannya, adik kelas menjadi adiknya, Sabar dan Sholat sebagai penolongnya, ilmu cahaya hatinya, bicaranya da’wah, diamnya dzikir, nafasnya tasbih, matanya rahmat, telinganya terjaga, fikirannya baik sangka, tidak pesimis, sinis, apalagi memvonis, hatinya diam-diam berdo’a, ayunan tangannya sedekah terhindar dari barang haram, langkah kakinya jihad fi sabilillah tidak bermalas-malasan, kekuatannya silaturrahim, kerinduannya tegakknya Syari’at Allah, karena Haq tujuannya Sabar strateginya, cita-citanya Syahid, kesibukannya memperbaiki diri, tidak tertarik dengan kekurangan apalagi aib orang lain. Subhanallah !!!
Akhi dan ukhti, tanamkanlah niat kuat serta azam menghujam untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kita. Niat baik seorang mu’min terkadang lebih baik daripada amalnya. Biarkanlah hari-hari kemarin berlalu sebagai kenangan, mari hadapi hari ini dengan semangat perjuangan, untuk menapaki masa depan yang penuh harapan, Insya Allah !!!.
0 komentar:
Posting Komentar